Senin, 06 Januari 2014

Akibat kesombongan

Akibat Kesombongan
Assalamualaikum Wr.Wb
Mudah2an cerita ini dapat memberi barokah.

Ada anak lelaki dengan watak buruk.
Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku,
dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan
setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih
paham dengan orang lain.

Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya
dia belajar untuk menahan diri,
dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.
Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di
pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku
sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada
ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap
hari
bila
dia berhasil menahan diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan
kepada
ayahnya
bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.

Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata: "Anakku, kamu sudah
berlaku
baik,
tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar."
Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih
paham
atau bertengkar
dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.

Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali,
tetapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta
maaf/menyesal,
lukanya tinggal. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.

Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka.
Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang
dan membuka hatimu.

Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.
Kirim surat ini kepada mereka yang kau anggap teman, walaupun berarti
kau mengembalikannya
kepada yang mengirimnya kepadamu.

Bila pesan ini kembali padamu, itu berarti bahwa kau mempunyai
lingkaran
teman.
Untuk mengakhiri: "Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada
siapa kamu dapat
mempercayakan rahasia."
(Alessandro Manzoni).

Beberapa baris untuk direnungkan... Jika kau menerima pesan ini,
ketahuilah bahwa ada orang yang bermaksud baik padamu dan bahwa dari
dirimu
ada juga
orang yang kau kasihi.
Jika kau terlalu sibuk untuk menyisihkan beberapa menit untuk
meneruskan
ini
kepada orang
lain dan berpikir: "Saya akan melakukannya beberapa hari yang akan
datang",
lupakan saja,
karena mungkin kau tidak akan pernah melakukannya.
Tantra ini datang dari bagian Utara India.

Entah kau percaya tahyul atau tidak..... sisihkanlah beberapa menit
untuk
membaca ini.

Ada beberapa pesan yang baik untuk jiwa kita.
* Berilah kepada orang lebih dari yang mereka harapkan,dan lakukan
secara
bijaksana.
* Yakinlah pada dirimu ketika berkata: "Aku mencintaimu."
* Jika kau berkata: "Aku menyesal," tataplah mata lawan bicaramu.
* Jangan permainkan harapan orang lain. Mungkin kau bisa tersinggung,
tetapi itulah satu-satunya cara untuk menjalani hidupmu.
>>> > > * Jangan adili orang lain, tetapi adili dirimu secara kritis.
>>> > > * Bicaralah pelan, tetapi cepat dalam berpikir.
>>> > > * Jika kau ditanya sesuatu yang tak ingin kau jawab, senyumlah, dan
>>> > tanya:
>>> > > "Mengapa kamu mau tahu".
>>> > > * Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar
>>> > > mengandung banyak risiko.
>>> > > Jika kau kalah, jangan lupakan pelajaran dibalik kekalahan itu.
>>> > > * Hargai dirimu. Hargai orang lain. Bertanggung jawablah atas
>>> > tindakanmu.
>>> > > * Jangan biarkan selisih paham merusak indahnya persahabatan.
>>> > > * Tersenyumlah ketika menjawab tilpon, orang yang menilponmu akan
>>> > > mendengarnya dari suaramu.
>>> > >
>>> > > BACA YANG TERSIRAT.
>>> > > Bila kau tidak mendapatkan apa yang kau inginkan, mungkin saja itu

>>> > > keberuntunganmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar